Analisis Saham
Analisis saham – Tentunya bagi Anda yang sudah mengetahui dasar-dasar investasi syariah dan sudah mulai mencari saham yang tepat, istilah DES sudah tidak asing lagi bagi Anda bukan? Ya, DES atau Daftar Efek Syariah adalah kumpulan daftar efek berdasarkan prinsip Syariah dan diterbitkan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Sebelum memulai investasi, tentunya Anda akan memilih saham-saham yang menerapkan prinsip syariah di DES. Pasalnya, saham yang tercatat di DES tersebut telah diuji kehalalannya karena saham tersebut memenuhi kriteria efek syariah yang ditetapkan OJK.
Namun kalaupun surat berharga halal yang tercatat di DES diakui halal, tidak cukup hanya memilih saham yang ada di DES. Sebab, selain keuntungan, ada juga risiko atau kerugian yang bisa terjadi saat berinvestasi. Namun, besarnya risiko tersebut dapat diminimalisir jika kita analisis saham yang telah kita pilih. Ada dua metode analisa yang bisa kita lakukan, yaitu analisa fundamental dan analisa teknikal.
Menurut BEI, “Analisis fundamental adalah analisis yang mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan untuk memahami karakteristik fundamental dan operasional perusahaan publik.” Analisis fundamental ini berfokus pada kinerja perusahaan atau situasi ekonomi perusahaan masing-masing. Kinerja perusahaan seperti kesehatan perusahaan, tata kelola/operasional perusahaan, persaingan usaha yang sedang berlangsung, prospek perusahaan, harga saham perusahaan sejenis dan sebagainya. Sementara itu, kondisi ekonomi/keuangan perusahaan dalam hal pendapatan, inflasi, nilai tukar, likuiditas, utang, dividen, dll.
Dalam sebuah penelitian oleh Erly Mulyani et al. Majalah menyatakan bahwa, menurut Charles P. Jones, ada tiga fase atau proses dalam analisis fundamental yang dilakukan oleh seorang investor saham untuk hasil analisis saham mana yang akan dibeli atau dijual. Diantara mereka:
1. Analisis Makroekonomi
Makroekonomi yang mempengaruhi kinerja seluruh emiten di pasar modal antara lain:
- Inflasi
- Suku bunga
- Nilai tukar
- Tahun pertukaran
- PDB dan lain sebagainya
2. Analisis Industri
Salah satu cara untuk mengetahui sehat atau tidaknya emiten adalah dengan menganalisis sektor industrinya. Setelah menganalisa kondisi makroekonomi, mari kita analisa apakah sektor usaha yang kita bidik terpengaruh oleh kondisi makroekonomi tersebut? Aspek penting yang perlu dipertimbangkan termasuk siklus hidup industri dari perusahaan target.
3. Analisis Fundamental / Kinerja Saham
Setelah menganalisis ekonomi makro dan sektor industri, selanjutnya dapat dilakukan analisis yaitu analisis kinerja perusahaan. Dalam hal ini aspek penting yang dievaluasi adalah kinerja perusahaan dan hasil analisis laporan keuangan perusahaan seperti Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Earning Ratio (PER), Price to Book Ratio (PBV), Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR) dan sebagainya. Dari situ kita bisa melihat kinerja perusahaan apa yang baik untuk kita.
Menurut Ida Hendarsih, faktor terpenting yang mempengaruhi harga saham adalah pendapatan, pertumbuhan pendapatan, operasional perusahaan, laba, deviden, RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), perubahan manajemen dan pernyataan direksi perusahaan. Analisis fundamental biasanya dilakukan untuk menentukan perusahaan mana yang akan dipilih sebagai tujuan investasi. Selain itu, analisis fundamental juga biasa dilakukan oleh investor untuk investasi jangka panjang.
Definisi analisis teknikal Suad Husnan adalah “usaha memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga saham di masa lalu”. Jadi, analisis teknikal berbeda dengan analisis fundamental, yang menganalisis kesehatan bisnis, termasuk kesehatan ekonomi bisnis. Analisis teknikal ini biasanya digunakan untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk membeli saham dan biasanya digunakan untuk berinvestasi dalam jangka pendek.
Namun menurut Glints ketika menggunakan analisa teknikal anda perlu memahami pergerakan chart/grafik yang terjadi karena analisa teknikal berfokus pada pola perubahan harga dan hal ini dilakukan dengan melihat histori chart/grafik pergerakan harga saham/- melihat perubahan. Grafik/grafik terdiri dari harga tinggi dan rendah serta harga pembukaan dan penutupan.
Menurut jurnal yang ditulis oleh Ida Hendarsih, analisis teknikal adalah analisis pergerakan berdasarkan perhitungan matematis dalam bentuk rumus, grafik, bagan, dll 100%. Berdasarkan pemahaman tersebut, dapat dikatakan bahwa jika Anda memutuskan untuk menggunakan analisis teknikal, Anda seharusnya sudah memahami cara membaca grafik/chart saham.
Dari uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa dalam melakukan analisis fundamental, analisis berfokus pada penilaian kinerja perusahaan baik dari segi bisnis yang dijalankan maupun dari segi keuangan di dalam perusahaan. Sedangkan analisis teknikal ini dilakukan untuk memprediksi harga saham di masa yang akan datang dengan melihat sejarah harga saham di masa lalu. Jadi fokus analisis saham teknikal ini lebih pada harga saham di pasar modal tanpa mempertimbangkan kinerja perusahaan. Tetapi untuk melakukan analisis ini, kita perlu memahami cara membaca grafik.
Setelah memahami perbedaan antara analisis fundamental dan analisis teknis, Anda dapat memilih analisis mana yang akan digunakan. Untuk menentukannya, sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Jika Anda ingin berinvestasi untuk jangka panjang, Anda bisa melakukan analisis fundamental. Jika Anda ingin memulai investasi jangka pendek, Anda dapat menggunakan analisis saham secara teknikal. Dengan mengunjungi situs https://sickforprofit.com Anda akan mendapatkan informasi lengkap terkait investasi dan keuangan secara lebih mendalam. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Deretan Makanan Khas Bali yang Terkenal dan Wajib Dicoba